Untuk dapat hidup dan berkembangbiak, ikan lele memerlukan pakan. Jenis, ukuran, dan jumlah pakan yang diberikan tergantung dari ukuran dan jumlah ikan lele yang dipelihara. Ada dua jenis pakan berdasarkan pembuatannya, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam air, seperti plankton, sedangkan pakan buatan adalah pakan yang dibuat oleh manusia atau pabrik. Meskipun demikian, pakan alami dapat dibuat dengan cara membudidayakannya. Di samping pakan tersebut, ada satu lagi jenis pakan yang dapat diberikan, yakni pakan alternatif.
Pakan alternatif yang dapat diberikan kepada ikan lele antara lain ikan rucah atau ikan-ikan hasil tangkapan dari laut yang sudah tidak layak dikonsumsi manusia, limbah peternakan ayam, limbah pemindangan ikan, dan daging bekicot atau daging keong mas.
Karena ikan lele tergolong karnivora atau pemakan daging, pakan yang diberikan, baik buatan maupun alami, harus yang mengandung daging. Pakan buatan seperti pelet biasanya telah mengandung daging yang berasal dari tepung ikan, dengan kandungan protein tidak kurang dan 30%.
Keong mas atau bekicot tidak dapat diberikan langsung, tetapi harus dipisahkan daging dengan cangkangnya terlebih dahulu. Caranya cukup mudah, yakni dengan merebus keong mas beberapa menit di dalam wadah tertentu, kemudian satu per satu dagingnya dicongkel menggunakan alat yang runcing, sehingga terpisah dari cangkangnya. Cara lainnya dengan memecahkan cangkangnya, kemudian mengambil dagingnya. Setelah bersih dari cangkang, daging keong bisa diberikan kepada lele yang dipelihara.
Pakan alternatif yang dapat diberikan kepada ikan lele antara lain ikan rucah atau ikan-ikan hasil tangkapan dari laut yang sudah tidak layak dikonsumsi manusia, limbah peternakan ayam, limbah pemindangan ikan, dan daging bekicot atau daging keong mas.
Karena ikan lele tergolong karnivora atau pemakan daging, pakan yang diberikan, baik buatan maupun alami, harus yang mengandung daging. Pakan buatan seperti pelet biasanya telah mengandung daging yang berasal dari tepung ikan, dengan kandungan protein tidak kurang dan 30%.
Pakan Alternatif
Pakan alternatif adalah pakan jenis lain yang bisa diberikan kepada ikan lele terutama pada kegiatan usaha budiday ikan lele pembesaran. Pakan tersebut bukan buatan pabrik maupun petani, melainkan sisa-sisa industri peternakan, limbah pemindangan, ikan rucah, atau berupa hama-hama yang menyerang tanaman padi, seperti keong mas. Selain harganya murah, pakan alternatif mengandung protein yang cukup untuk kebutuhan ikan lele. Kelemahan pakan alternatif terdapat pada pemberiannya, yakni kurang praktis jika dibandingkan dengan pakan buatan seperti pelet. Pakan alternatif sebelum diberikan memerlukan perlakuan khusus. Contohnva, ayam-ayam vang mati tidak boleh langsung diberikan begitu saja, tetapi bulu-bulunva harus dibuang dahulu, karena bulu ayam tidak dikonsumsi oleh lele. Demikian pula dengan ikan rucah atau keong mas, harus dipisahkan antara daging dan tulang atau cangkangnya. Tulang dan cangkang tersebut tidak akan dimakan oleh lele.Pakan Alternatif Dari Limbah Peternakan
Bagi para petani pembudidaya ikan lele yang lokasi budidayanva dekat dengan usaha peternakan ayam atau budi daya tersebut terpadu, yakni antara budidaya ikan lele dan ayam, usaha budidaya pembesaran ikan lele akan sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan pakan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan lele cukup dengan memanfaatkan limbah peternakan ayam tersebut. Pakan berupa bangkai ayam sebaiknya tidak diberikan secara langsung. Bulu-bulu ayam harus dibuang dengan cara dibakar dan direbus. Jika ayam yang akan diberikan hanya dibakar tanpa direbus, dikhawatirkan bagian dalam perut daging ayam tidak masak. Tetapi jika direbus terlebih dahulu, semua organ ayam akan masak, termasuk bagian dalamnva. Setelah masak, pakan ini baru dapat diberikan. Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan jumlah lele yang dipelihara. Pada prinsipnya pakan tidak sampai ada yang tersisa di dalam kolam. Jika pakan banyak yang tersisa dan membusuk, kualitas air bisa turun.Pakan Alternatif Dari Ikan Rucah
Ikan rucah atau ikan-ikan hasil tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia merupakan salah satu pakan yang disukai olah ikan lele. Ikan rucah banyak sekali ditemui di daerah pantai, terutama di daerah yang dekat dengan tempat pelelangan ikan. Harga ikan ini relatif murah dan terjangkau para petani lele. Ikan rucah berukuran kecil dan tidak banyak mengandung duri atau tulang, dapat diberikan langsung tanpa diolah terlebih dahulu. Namun, ikan runcah yang banyak mengandung tulang atau duri, sebelum diberikan, harus direbus terlebih dahulu setengah masak untuk memisahkan daging dengan tulang atau durinya. Dedak halus dapat ditambahkan untuk melengkapi kandungan gizinya. Pakan selanjutnya ditebarkan secara langsung atau dengan cara disimpan menggunakan wadah, seperti beberapa buah ayakan yang ditempatkan di bawah permukaan air.Pakan Alternatif Dari Limbah Pemindangan
Bagi para petani ikan lele yang lokasi usahanya dekat dengan usaha pengolahan ikan laut, seperti pemindangan, limbah pemindangan dapat juga dijadikan pakan alternatif yang cocok untuk lele. Limbah pemindangan adalah kumpulan isi perut atau bagian-bagian lain seperti kepala, ekor, atau sirip ikan yang dibuang oleh pemindang. Pakan diberikan secara langsung atau dengan cara dicampur dulu dengan dedak halus dan direbus sampai setengah masak. Setelah ding-in, Baru dapat diberikan kepada lele yang dipelihara.Pakan Alternatif Dari Keong Mas atau Bekicot
Pakan alternatif lain yang dapat diberikan kepada lele adalah daging keong mas atau daging bekicot. Kedua jenis hewan tersebut umumnya merupakan musuh para petani karena menyerang tanaman padi milik para petani. Dengan demikian, sebetulnya memanfaatkan keong mas sebagai makanan ikan lele berarti ikut pula membantu petani dalam memberantas hama tanaman padi.Keong mas atau bekicot tidak dapat diberikan langsung, tetapi harus dipisahkan daging dengan cangkangnya terlebih dahulu. Caranya cukup mudah, yakni dengan merebus keong mas beberapa menit di dalam wadah tertentu, kemudian satu per satu dagingnya dicongkel menggunakan alat yang runcing, sehingga terpisah dari cangkangnya. Cara lainnya dengan memecahkan cangkangnya, kemudian mengambil dagingnya. Setelah bersih dari cangkang, daging keong bisa diberikan kepada lele yang dipelihara.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar