Cara kerja mobil tenaga uap temuan guru di Malang

Seorang pendidik di Malang, Jawa Timur, bernama Muhammad Harly berhasil merekonstruksi sebuah mobil dengan bahan bakar uap air. Mesin mobil mampu berjalan dengan kecepatan 6 kilometer per jam.

Dengan kayu 7 kilogram yang digunakan untuk pembakaran air 20 liter akan mampu menjalankan mesin hingga satu jam lamanya. Selain itu juga mampu memuat 3 orang berikut bahan kayu-kayu yang dibutuhkan di tengah perjalanan sekitar 200 kg.

Cara kerja mesin tersebut menggunakan teori perpindahan zat air menjadi uap yang ditemukan oleh James Watt. Air dipanaskan dengan menggunakan tungku kayu bakar hingga menghasilkan panas dari uap. Seandainya tidak ada kayu bisa juga menggunakan batu bara atau sejenisnya.

Namun, karena untuk kepentingan pendidikan mobil uap ini berusaha dibuat semirip mungkin baik proses, bentuk, maupun sistim kerjanya dengan yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Prancis, Nicolas Joseph Cugnot.

"Setelah dibakar air berubah menjadi uap dan uapnya ditampung dalam boiler. Tekanannya cukup tinggi, 100 sampai 200 PSI (pound per inci persegi). Maka tekanan uap itu akan diatur oleh valg tekanan, baru kemudian diatur ke silinder kinematis," ungkap Muhammad Harly di Batu, Malang, Jumat (12/12).

 Silinder kinematis itu, lanjut Harly, akan bergerak secara aksial, naik turun. Gerakan aksial itu selanjutnya diubah dengan mekanisme kinematika dinamika menjadi gerak putar atau radial.

Inilah yang kemudian menjadi gerakan putaran roda. Seperti mobil modern, putaran roda tadi mengerakan sassis. Bedanya, sassis mobil uap ini terbuat dari kayu, rodanya juga dari kayu. Begitu pun tempat duduk dari kayu, kecuali silinder dan boiler yang terbuat dari logam.

"Semua sama dengan aslinya yang dibuat Nicolas Joseph Cugnot, bahannya logam dan kayu jati. Rodanya juga kayu jati. Setirnya juga dari kayu sebagian," ungkapnya.

Mobil uap ini sementara waktu hanya bisa berbelok pada sudut 20 derajat, karena memang aslinya memang demikian. Namun jika dikembangkan, sangat mungkin untuk dibuat berbelok 70 derajat seperti mobil-mobil modern.

"Bisa belok ke kiri dan ke kanan, namun masih disesuaikan dengan sejarahnya waktu itu," tegasnya.

Muhammad Harly menjadi orang pertama yang menciptakan atau merekonstruksi mobil uap yang pernah digunakan sekitar 500 tahun lalu. Dia mengaku menghabiskan waktu sekitar satu bulan untuk mewujudkan karyanya tersebut. Tapi dengan segala kemudahan mencari bahan di zaman modern, Harly merasa kalah.

"Berdasarkan referensi zaman Nicolas Joseph butuh waktu satu tahun. Tapi ingat bahwa inteligensi orang waktu itu kalah dengan yang sekarang, peralatannya juga mudah dicari, bagi saya satu bulan adalah suatu kemunduran," katanya.

Rencananya karya Muhammad Harly ini akan melengkapi koleksi Museum Angkot yang ada di Batu, Jawa Timur.