untuk ayah di surga
AYAH...
bisa tidak, malam ini kau hadir sebentar saja memelukku?
entah kenapa, aku sangat rindu padamu....
aku sangat rindu hadirmu, tapi kau sangat jauh......
AYAH...
tahukah kau?
aku ingin berbagi sebentar saja,
bukan bermaksud untuk menghakimi mu..
tapi sekedar berbagi kegelisahan hati, kegelisahan hati seorang anak perempuan yang sedang rindu akan ayahnya...
jangan menggertak ku dari sana ketika kuungkapkan ini..
AYAH,, kau tahu? 7 tahun kau meninggalkan kami,, meninggalkan aku, dan adik adik...
semuanya berjalan begitu lama... dan begitu terasa.
hari pertama, kedua, minggu berikutnya, semuanya belum kusadari, bahwa kau begitu jauh meninggalkanku.. tapi bulan pertama, kedua, hingga tujuh tahun sampai detik saat aku menuliskan ini, setiap mengingatmu, air mataku jatuh, dan itu semua tidak bisa tertahan.
AYAH, kau tahu? betapa beratnya hidup kami dulu saat kau tidak ada.. masih kuingat dengan jelas, waktu itu aku berusia 15 tahun, aku bersekolah, adik 3 orang, yang masih kecil dan bersekolah pula..
Dulu tak ada istilah pendidikan gratis, hingga sungguh terasa sekali beratnya menutupi kebutuhan keluarga.. Aku tahu, kau melihatku dari syurga.... Aku juga tahu, kau melihatku membungkus nasi kuning beserta lauknya bersama Ibu dan adik adik pukul 3 pagi,, untuk kujajakan di sekolah.. Dan kau tahu ayah? saat itu aku adalah seorang Ketua OSIS dan tidak ada sedikitpun rasa malu untuk melakukan itu.. karna kupikir, hidup harus berjalan dan selalu harus diperjuangkan....
Pada saat itu, ada keharuan, yang mendalam,, aku cinta sekali pada Ibu, hingga berjanji akan bersekolah tinggi tinggi, berusaha mendapatkan kehidupan yang lebih layak, sampai bersedia menumpang dirumah keluarga di kampung demi bersekolah, karena biaya sekolah menengah dikota mahal sekali...
aku rela tidak bertemu Ibu selama berbulan bulan hingga menunggu waktu liburan. Itupun setiap liburan juga tidak akan bisa selalu bertemu Ibu, karena ongkos jalan saja mahal. Aku rela mengorbankan perasaan saat melakukan kesalahan, ditegur, dimarahi, dipukul bahkan, dan menangis dalam kamar sendirian tanpa pelukan Ibu dirumah orang... itu semua karena pesan terakhirmu adalah BERSEKOLAHLAH, Nak.... !!!
AYAH,,, hidup itu berat, dan hal itu yang baru kusadari saat kau tidak ada.
seberat apa yang kualami malam ini.. saat kurindukan hadirmu. Kumohon, malam ini hadir di mimpiku. aku ingin sebentar saja bercengkrama mengenai apa yang kurasakan...
AYAH,, tolong tegur IBU...
aku sayang Ibu, tapi sepertinya Ia berubah. berubah menjadi wanita yang tak lagi peduli anak anaknya... tolong ingatkan dia, betapa susah dan senangnya kami lewati saat hidup terasa lebih sulit tanpamu... Ia berubah saat orang itu hadir. Maafkan aku ayah, aku senang melihat Ibu bahagia, tapi disisi lain kenapa Ibu tak memperhatikan perasaan anak anaknya?
AYAH... tidak salah kan kalau saja saat ini aku mengharapkan kau muncul kembali dalam kehidupan kami? Peluk aku sebentar.... aku rindu....
Pun kau tidak bisa hadir dihadapanku, hadir saja dalam mimpiku...
DOAKU UNTUKMU AYAH... SEMOGA KAU TENANG DI SYURGA ALLAH YANG MAHA AGUNG....
ALLAHUMMAGFIRLI WALIWALIDAYYAA WARHAMHUMA KAMAA RABBAYANII SOGIIROO... RABBANA ATIINA FIDDUNYA KHASANAH, WA FIL AKHIRAATI KHASANAH WAQINAA ADZAA BANNAAR...............
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar