Selama ini banyak kalangan kafir yang menuduh kalau Islam mengajarkan terorisme, padahal tak satu pun ada bukti kalau umat muslim di dunia ini pernah menjadi teroris, karena semuanya itu hanyalah rekayasa Amerika dan Yahudi untuk mendiskreditkan Islam. Salah satu contoh yang paling populer adalah sosok Osama Bin Laden yang dianggap sebagai teroris muslim, yang ternyata adalah agen CIA yang digunakan untuk kepentingan Amerika. Malahan tidak tertutup kemungkinan kalau dia sebenarnya penganut agama mayoritas di AS.
Siapa sih yang tak kenal dengan Osama Bin Laden. Yap, seorang yang dikenal sebagai teroris yang mempunyai ciri khas, yaitu jenggot yang lebat. Namanya menyeruak seiring terjadinya tragedi WTC atau yang lebih dikenal dengan tragedi 09/11 yang sarat akan konspirasi.
Akhir akhir ini sebuah kabar mengejutkan menyeruak mengenai keakraban antara dinas rahasia AS, CIA dengan Osama Bin Laden. Menurut Times, bin Laden adalah seorang agen CIA. Ia diberikan pelatihan intelijen yang terbaik, persenjataan lengkap, fasilitas dan segudang uang selama bertahun-tahun.
Jika benar bahwa bin Laden adalah agen CIA, maka serangan roket yang diluncurkan AS ke Afghanistan boleh jadi bukan untuk menghancurkan bin Laden dan para pendukungnya, namun sebuah serangan yang ditujukan untuk membangun citra bin Laden dan membuat dirinya dihormati di kalangan umat Muslim yang menentang pemerintahan AS.
Dugaan kuat lainnya bahwa tugas baru bin Laden adalah untuk dipergunakan sebagai alasan pembenar atas serangan AS. Misalnya, ketika bin Laden dikabarkan berada di Afghanistan, maka AS memiliki alasan pembenar untuk membombardir negara tersebut dengan dalih perang melawan teror, slogan perang yang dikumandangkan oleh era kepemimpinan George W. Bush. AS juga dapat mengebom negara lain dengan alasan untuk mengejar bin Laden.
Disebutkan bahwa para gerilyawan yang dulunya memerangi Uni Soviet dengan dukungan CIA, kini berperang dalam kelompok bin Laden. Jadi, orang-orang yang disebut AS sebagai teroris terburuk di dunia, sejatinya merupakan orang-orang binaan AS sendiri. Dulu, ketika bin Laden dan para rekannya bertempur dengan dukungan CIA, mereka disebut sebagai “pasukan perlawanan”, kini julukan untuk mereka diganti oleh AS menjadi “teroris”.
Bukannya tanpa sebab, dengan perubahan julukan tersebut, maka setiap kali pemerintahan AS menuding kelompok atau negara manapun memiliki kaitan dengan orang-orang tersebut, AS bisa langsung meledakkan kelompok atau negara yang bersangkutan, tanpa perlu menunggu rapat PBB, tanpa perlu bukti.
Irak merupakan pengecualian, karena tidak sesuai dengan slogan perang melawan teror dari Bush. AS tidak dapat menunjukkan bukti bahwa mendiang Saddam Hussein memiliki kaitan dengan kelompok bin Laden, sehingga AS tidak mungkin menyerang Irak dengan dalih terorisme. Oleh karena itu, AS mengarang alasan baru, yakni senjata pemusnah massal. Bush kala itu melontarkan peringatan kepada Irak, “Kalau kalian terus mengembangkan senjata pemusnah massal dan meneror dunia ini, maka kalian akan kami serang.” Seorang reporter menyanggah kata-kata Bush, karena pada saat berpidato dihadapan Kongres AS, dia sama sekali tidak menyebut-nyebut senjata pemusnah massal. Bush menjawab dengan enteng, “Bagian dari perang melawan teror adalah untuk menghapuskan senjata teroris agar tidak jatuh ke negara yang akan mempergunakannya.” Dengan alasan seperti itu, Bush menyerbu Irak.
Osama bin Laden dilaporkan telah meninggal setidaknya pada bulan Desember 2001, demikian kata (mantan) pemimpin Pakistan, Pervez Musharraf dan sejumlah tokoh lainnya, termasuk mendiang Benazir Bhutto (yang kemudian dibunuh, banyak pihak menduga bahwa pembunuhan Bhutto didalangi oleh CIA), namun, Osama kembali muncul, baik dalam rekaman video maupun rekaman suara dalam keadaan sehat. Berbagai rekaman suara dan video mengenai bin Laden kemungkinan besar disampaikan oleh “juru bicara” Al-Qaeda, Adam Yahiye Gadahn, yang terlahir sebagai Yahudi dengan nama Adam Pearlman. Adam dibesarkan sebagai cucu dari direktur organisasi Yahudi ADL (Liga Anti Penodaan) sekaligus seorang pengacara Israel, Carl Pearlman.
Salah satu bukti kalau Osama adalah agen CIA, bahwa putranya bebas berkeliaran di Los Angeles, Amerika Serikat.
Tidak seperti muslim, bukan?
Wallohu 'alam bisshowab...
Sumber
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar