[NEW YORK] Produsen komik DC memperkenalkan karakter superhero Green Lantern terbaru yang dikisahkan adalah seorang pria muslim dari Michigan yang awalnya adalah pembalap jalanan, namun karena cincin lentera hijau yang berkekuatan super, berubah menjadi polisi antargalaksi.
Pria ini bernama Simon Baz yang digambarkan memiliki tato bertuliskan bahasa Arab Al-Shuja’a di lengannya yang berarti berani. Debutnya ini menambahkan karakter Green Lantern sebelumnya yang terbit pada Juni lalu, dimana superhero itu adalah pria gay.
DC memang tak mau kalah bersaing dengan komik Marvel yang tahun lalu meluncurkan karakter Spider-Man baru, seorang pria kulit hitam yang memiliki darah latin.
“Dalam komik, biasa digambarkan tokoh protagonisnya adalah seorang pria kulit putih berbadan besar dan tampan. Tetapi ini bukan dunia realita yang kita huni. Dan komik juga ikut merefleksikannya,” ungkap Thor Parker, marketing social dari Midtown Comic di New York.
Kebanyakan penggemar Green Lantern mengetahui kalau jagoan ini yang pertama adalah Hal Jordan, seorang pria kaukasian yang di film diperankan Ryan Reynolds. Di komik DC, aslinya Green Lantern dipegang oleh Alan Scott pada 1940, yang kemudian diganti dengan Jordan pada 1959.
Namun edisi komik Green Lantern #0 yang diluncurkan Rabu kemarin, sudah menampilkan tokoh Baz, seorang pria AS keturunan Arab yang dibesarkan di keluarga muslim. Ia terpilih menjadi bagian dari pasukan Green Lantern sebagai kekuatan polisi antargalaksi.
Kisahnya dimulai saat Baz masih kecil dan menyaksikan peristiwa 11 September 2001 saat gedung WTC ditabrak pesawat terbang di New York. Saat besar, Baz memiliki catatan kriminal terkait balapan jalan raya illegal. Ia menjadi seorang pencuri mobil setelah kehilangan pekerjaan dari pabrik otomotif.
Saat ia hendak mencuri mobil, ternyata berada di tengah investegasi teroris. Kemudian ia dihampiri cincin lentera hijau yang memberinya kekuatan superhero sebagai karakter Green Lantern.
Menurut penulis Green Lantern, Geoff Johns, karakter Baz menunjukkan adanya keberagaman dalam dunia superhero. ”Tak pernah ada pria Arab-Amerika yang menjadi superhero di DC. Ia terpilih menjadi Green Lantern karena memiliki kemampuan untuk mengatasai rasa takut,” ungkapnya.
Sumber
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar