Ada beberapa cara agar anda bisa memahami bagaimana cara mengemudikan mobil dengan transmisi otomatis (matic) sehingga bisa terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan:
- Bila anda sudah ingin start dengan transmisi matic anda pertama-tama injak pedal rem dan kemudian geser tuas transmisi menuju D (untuk bergerak maju) atau R (untuk bergerak mundur), sesuai kebutuhan anda.
- Setelah tuas digeser, lepas pedal rem yang anda injak dibarengi dengan menonaktifkan parking brake (rem tangan).
- Setelah melepas rem dan menonaktifkan parking brake, kemudian injak pedal gas secara perlahan. Perhatian, jangan menginjak pedal gas secara mendadak atau terlalu dalam, karena dapat mempengaruhi konsumsi BBM.
- Bila anda terjebak macet dan anda harus berhenti, usahakan untuk menggeser tuas transmisi ke D, karena bila tidak digeser dapat membuat kopling transmisi automatic menjadi cepat habis (aus).
- Bila melewati jalanan menanjak geser tuas transmisi dari D ke L/1, karena posisi ini merupakan posisi dimana letak gear berada di tempat paling ringan, sehingga mobil dengan mudah dapat melewati tanjakan.
- Bila akan memarkirkan kendaraan geser tuas dari D ke P, karena biasanya jika tidak dilakukan, maka anak kunci tidak akan bisa dilepaskan.
- Bagi pengendara pemula atau orang yang sama sekali tidak dapat mengendarai mobil, belajar mobil dengan persneling matik justru jadi lebih mudah. Mengingat hanya perlu meletakkan atau mengistirahatkan kaki kiri di tempat injakan kaki (foot rest), dan menggunakan kaki kanan untuk menginjak pedal gas (akselerator) atau menginjak pedal rem.
- Pada mobil dengan persneling matik, dalam keadaan idle (pedal gas tidak diinjak), umumnya gas sudah cukup besar, sehingga apabila tuas persneling diletakkan di D (drive), mobil sudah akan bergerak perlahan dengan sendirinya. Itu sebabnya, sebagai pengaman, mesin tidak dapat dihidupkan, jika pedal rem tidak diinjak. Pedal rem harus tetap diinjak setelah mesin hidup. Sebab, jika tidak, tangkai persneling tidak dapat dipindahkan dari huruf P (parking) ke huruf D.
- Setelah mobil bergerak, konsentrasi pengendara hanya terpusat pada setir dan rem. Pengemudi sama sekali tidak perlu menginjak pedal kopling atau melepaskan injakannya saat menaikkan atau menurunkan gigi persneling seperti orang yang mengendarai mobil dengan persneling manual.
- Bila anda sudah ingin start dengan transmisi matic anda pertama-tama injak pedal rem dan kemudian geser tuas transmisi menuju D (untuk bergerak maju) atau R (untuk bergerak mundur), sesuai kebutuhan anda.
- Setelah tuas digeser, lepas pedal rem yang anda injak dibarengi dengan menonaktifkan parking brake (rem tangan).
- Setelah melepas rem dan menonaktifkan parking brake, kemudian injak pedal gas secara perlahan. Perhatian, jangan menginjak pedal gas secara mendadak atau terlalu dalam, karena dapat mempengaruhi konsumsi BBM.
- Bila anda terjebak macet dan anda harus berhenti, usahakan untuk menggeser tuas transmisi ke D, karena bila tidak digeser dapat membuat kopling transmisi automatic menjadi cepat habis (aus).
- Bila melewati jalanan menanjak geser tuas transmisi dari D ke L/1, karena posisi ini merupakan posisi dimana letak gear berada di tempat paling ringan, sehingga mobil dengan mudah dapat melewati tanjakan.
- Bila akan memarkirkan kendaraan geser tuas dari D ke P, karena biasanya jika tidak dilakukan, maka anak kunci tidak akan bisa dilepaskan.
- Bagi pengendara pemula atau orang yang sama sekali tidak dapat mengendarai mobil, belajar mobil dengan persneling matik justru jadi lebih mudah. Mengingat hanya perlu meletakkan atau mengistirahatkan kaki kiri di tempat injakan kaki (foot rest), dan menggunakan kaki kanan untuk menginjak pedal gas (akselerator) atau menginjak pedal rem.
- Pada mobil dengan persneling matik, dalam keadaan idle (pedal gas tidak diinjak), umumnya gas sudah cukup besar, sehingga apabila tuas persneling diletakkan di D (drive), mobil sudah akan bergerak perlahan dengan sendirinya. Itu sebabnya, sebagai pengaman, mesin tidak dapat dihidupkan, jika pedal rem tidak diinjak. Pedal rem harus tetap diinjak setelah mesin hidup. Sebab, jika tidak, tangkai persneling tidak dapat dipindahkan dari huruf P (parking) ke huruf D.
- Setelah mobil bergerak, konsentrasi pengendara hanya terpusat pada setir dan rem. Pengemudi sama sekali tidak perlu menginjak pedal kopling atau melepaskan injakannya saat menaikkan atau menurunkan gigi persneling seperti orang yang mengendarai mobil dengan persneling manual.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar